Intro :
Islam paripurna yang menjadi rahmatan lil ’alam
Mencerahkan dunia dengan kemilau kejayaannya
Lebih dari 2/3 dunia selama 14 abad silam
Islam memayungi dunia dengan kemuliaan ajarannya
Tidak pernah ada pilihan untuk lahir di zaman ini
Tapi selalu ada pilihan untuk mau bangkit memperbaiki kondisi
Di tengah kegamangan dalam sistem yang ada
Bukalah semua pintu asmara dihatimu
Lalu coba rasa betapa dahsyatnya cintaku
Setelah itu barulah kau tahu
Seberapa besar ku punya mau
padamu... padamu...
padamu... padamu...
Dadaku bergetar kala kulihat kau tersenyum
Rinduku menggumpal bila ku tak jumpa denganmu
Tapi mengapa kau diam membisu
Yang, malam ini aku
Bahagia hatiku ada bersamamu
Sayang, malam ini aku
Damai nya hatiku ada disisimu
Sekarang kita telah bertemu
Kita berjumpa melepas rindu
Jangan biarkan waktu berlalu
Dengan diam dan saling membisu
Sayang, malam ini aku
Damainya hatiku ada disisimu
ku tahu kamu bosan, ku tahu kamu jenuh
ku tahu kamu tak tahan lagi
ini semua salahku, ini semua sebabku
ku tahu kamu tak tahan lagi *courtesy of LirikLaguIndonesia.net
(jangan sedih, jangan sedih
aku pasti setia)
reff:
aku takut kamu pergi
kamu hilang, kamu sakit
aku ingin kau di sini
di sampingku selamanya
Disanggul melati rambutnya ikal mayang
Membuat diriku menjadi ogah pulang
Tergoda pandangan matamu gadis sebrang
Oh...oh...oh....
Kau rayu hatiku secara diam-diam
Kau balas cintaku secara diam-diam
Sehingga diriku gelisah siang malam
Ya salam....aduh cantik ya salam
Ya salam, ya salam
aduh manis ya salam
Cindailah mana tidak berkias
Jalinnya lalu rentah beribu
Bagailah mana hendak berhias
Cerminku retak seribu
Mendendam unggas liar di hutan
Jalan yang tinggal jangan berliku
Tilamku emas cadarnya intan
Berbantal lengan tidurku
Hias cempaka kenanga tepian
Mekarnya kuntum nak idam kumbang
Suara denting gitar mengusik jiwa
Kuterkenang-kenang kala bersamamu
Tak terasa sudah air mataku
Jatuh berlinangan membasahi pipiku
Kubaca suratmu dan kupandangi potretmu
Semakin pilu dalam hatiku
Rindu pun kian membiru
Suara denting gitar mengusik jiwa
Kuterkenang-kenang kala bersamamu
Dirimu bagaikan rembulan
di malam yang sepi
purnama bersinar menerangi hati
aku damba engkau bersemayam di hati
walau dalam mimpi
tetapi mungkinkah rembulan malam
Tuhan dulu pernah aku menaruhh simpati
Kepada manusia yang alpa jua buta
Lalu terseretlah aku dilorong gelisah
Luka hati yang berdarah kini jadi kian parah
Semalam sudah sampai kepenghujungnya
Kisah beribu duka ku harap sudah berlalu
Apabila Anda mau awet muda
Sesungguhnya mudah sekali obatnya
Usahakan selalu gembira
Walau sesen pun uang tak punya
Kalau perlu banyak-banyaklah tertawa
Tetapi jangan seperti orang gila
Hari ini saya umumkan
Pada Bulan pada Bintang
Dapatkah kumiliki
Seorang kekasih dunia akhirat
Kalau ada cari satu untukku
Kalau bisa kabarkan kepadaku
Untuk pacarkudunia akhirat
Tidak perlu kaya asal dia setia
Cinta dari muda sampai tua sama-sama